Bulukumba -, Membahas keindahan suasana pagi alam pegunungan memang tidak ada habisnya. Gunung Donggia Kahayya yg berada di perbatasan Kabupaten Bulukumba-Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel), misalnya.
Saat pagi hari, para pendaki ataupun pelancong mampu merasakan udara dingin pegunungan yg berdampingan segera dengan Gunung Lompobattang serta Gunung Bawakaraeng tersebut.
Tak cuma itu, sejauh mata memandang kelihatan hamparan kebun kopi yg dikembangkan secara alami tanpa memakai pupuk kimia sedikit pun. Jenis kopi pun sama seperti di Kabupaten Toraja, yakni robusta dan arabika yg telah terkenal hingga ke mancanegara.
Menuju ke daerah terujung Kabupaten Bulukumba tersebut memang dibutuhkan perjuangan yg cukup melelahkan. Namun, sekalipun melewati jalur pendakian lumayan panjang dan sesekali menuruni lembah, kelelahan tersebut terobati dengan pemandangan alam yg begitu indah.
Kerimbunan pepohonan beserta hamparan luas kebun kopi seakan menahan para pelancong tidak bergegas ke puncak Gunung Donggia Kahayya.
"Apalagi datang di puncak kalian bisa menyaksikan segera Kota Bulukumba dengan utuh yg dikelilingi pegunungan," tutur Sri Wahyuni, warga Kota Makassar yg kadang berkunjung ke Puncak Kahayya, Selasa, 14 Maret 2017.
Di Puncak Kahayya, pelancong mampu menyaksikan Gunung Lompo Battang dan Gunung Bawakaraeng. Keindahan panorama dari Puncak Kahayya kian bertambah ketika mendapati mentari pagi yg masih malu-malu muncul lantaran tertutup kabut putih cukup tebal.
"Saya kadang bermalam di Puncak Kahayya. Kalau subuh saya sengaja bangun cepat meskipun harus melawan cuaca yg lumayan dingin. Perlahan menyalakan perapian sambil menunggu mentari pagi yg muncul perlahan setelah kabut tebal akan turun dari atas tebing yg ada di hadapan kita," tutur Sri.
Momen itu pun diakui Sri tidak dibiarkan berlalu begitu saja. Ia pun mengambil kamera bagi ber-selfie atau swafoto dengan latar belakang kabut putih tebal yg perlahan bergerak. Seakan memberi jalan mentari pagi buat muncul ke permukaan agar bisa memberi kehangatan di tengah dinginnya cuaca Puncak Kahayya.
"Seru deh, itu yg membuat kalian ketagihan buat terus rindu ingin kembali ke Puncak Kahayya tersebut," ujar Sri.
Hamparan tanah pegunungan nan subur dan cuaca sejuk memang pendukung penting untuk mayoritas warga Kahayya bercocok tanam kopi. Sebab, kopi menjadi komoditas unggulan Desa Kahayya, Bulukumba, tersebut.
"Sudah turun-temurun masyarakat setempat memang sudah mengembangkan perkebunan kopi sebagai pendapatan pokoknya," kata Sri Wahyuni.
Source : liputan6.com
Terimakasih sudah membaca: Mengejar Pagi di Puncak Kahayya dan Hamparan Kebun Kopi

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!