Stephen Hawking: 5 Penguasa di Inggris adalah Perempuan

London -, Tak seperti biasanya, Stephen Hawking tidak bicara soal alien atau ancaman kecerdasan buatan (artificial intelligence). Kali ini, astrofisikawan ternama itu membahas soal perempuan.

Hawking mengatakan, lima orang paling berkuasa di Inggris Raya adalah perempuan. Profesor dari University of Cambridge itu mengklaim, hal tersebut adalah dampak dari 'pergeseran seismik' dalam kesetaraan gender.

Baca Juga

Ini Kode Rahasia Saat Ratu Elizabeth II Wafat... Stephen Hawking: Ini yg Bisa Menghancurkan Umat Manusia... 9 Rahasia Menarik dari Tas Ikonis Ratu Elizabeth

Lima perempuan paling berkuasa tersebut -- Ratu Elizabeth II, PM Theresa May, pemimpin Skotlandia Nicola Sturgeon, Menteri Dalam Negeri Amber Rudd, dan kepala Kepolisian London (Met Police) Cressida Dick -- adalah bukti bahwa zaman sudah berubah.

Namun, Hawking menyebut, hal itu belum terjadi di sektor privat.

"Aku menyambut baik tanda-tanda kebebasan perempuan," kata dia ketika diwawancarai Piers Morgan dalam acara Good Morning Britain ITV, seperti dikutip dari Telegraph, Senin (20/3/2017).

"Namun, masih ada kesenjangan pencapaian perempuan dalam status tinggi di sektor publik dan sektor privat."

Hawking menambahkan, hal serupa juga terjadi di Eropa. Misalnya Angela Merkel yg menjabat sebagai Kanselir Jerman.

"Kita sedang menyaksikan pergeseran seismik yg memungkinkan perempuan mencapai posisi tinggi dalam bidang politik dan masyarakat," tambah dia. "Saya terus menjadi pendukung hak-hak perempuan. Saya memberikan kesempatan pada kaum wanita buat kuliah di kampus saya, Gonville and Caius College, Cambridge. Hasilnya luar biasa."

Saat ditanya tentang makna kehidupan dan kebahagiaan, Profesor Hawking, yg didiagnosis mengalami gangguan neuron motorik sejak berusia 21 tahun mengatakan, "Tiga anak-anakku sudah membawa banyak suka cita," kata dia. 

Hawking pun menyebut hal yang lain yg dapat membahagiakan dirinya: perjalanan ke angkasa luar. "Awalnya kupikir tidak mulai ada yg mengajakku. Tapi saat Richard Branson menawarkan kursi di Virgin Galactic, saya segera bilang iya." 

Saat ditanya apakah ia merasa menjadi manusia paling cerdas di dunia, Hawking menjawab, "Saya tak mulai pernah mengklaim hal itu. Orang yg membual tentang IQ mereka adalah pecundang."

Meski banyak mengeluarkan teori-teori yg menolong menguak teka-teki alam semesta, termasuk mengenai kosmologi, gravitasi kuantum, lubang hitam (black hole), Hawking mengaku tidak dapat menguak misteri cinta sejati.

"Untungnya, itu di luar nalar manusia. Dan seharusnya tetap demikian."

Koloni di Luar Bumi

Sebelumnya, Hawking mengatakan, manusia dapat selamat seandainya bisa membuat koloni di luar Bumi.

"Meski kemungkinan terjadinya bencana dahsyat di Bumi dalam waktu dekat relatif rendah, namun risiko bertambah dari waktu ke waktu, dan mendekati pasti dua ribu atau sekian puluh ribu tahun lagi," kata Hawking dalam ajang BBC Reith Lectures.

"Dan saat itu terjadi, kalian harus telah menyebar di angkasa luar, ke bintang dan galaksi lain. Jadi, bencana yg menimpa Bumi tidak berarti akhir dari umat manusia."

Sebaliknya, kata Hawking, seandainya manusia tidak cepat-cepat membentuk koloni dalam kurun waktu dua ratus tahun lagi, "Kita harus sangat berhati-hati dalam periode tersebut."

Apa yg diungkapkan Hawking terbilang ironis. Sebab, figur menonjol dalam sains itu meramalkan kemajuan ilmu pengetahuan sebagai sumber ancaman.

Sebelumnya, dalam sejumlah kesempatan, Hawking menyoroti potensi risiko kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) -- yg mampu jadi menjadi cukup kuat buat mengakibatkan kemusnahan ras manusia.

Namun, belakangan, ia mengatakan, manusia dapat mengatasi potensi itu.

"Kita tidak mulai menghentikan kemajuan dalam bidang itu, atau membalikkannya. Jadi, kalian harus mengerti bahayanya dan berusaha mengendalikannya. Aku seorang yg optimistis dan yakin, kami dapat melakukannya."

Source : liputan6.com

Terimakasih sudah membaca: Stephen Hawking: 5 Penguasa di Inggris adalah Perempuan