Semarang -, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berencana membangun lima pabrik garam tahun ini guna memenuhi kebutuhan garam nasional. Di tahap awal, direncanakan beberapa pabrik lalu yg masuk tahap uji kelayakan.
Pembangunan beberapa pabrik itu mulai berlangsung di Pati dan Rembang. Masing-masing pabrik mulai didirikan di lahan seluas 15 hektare.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan, pilihan lokasi pabrik garam bermutu di Jawa Tengah berdasarkan masukan dari para pakar teknologi.
"Satu pabrik butuh dana Rp 10 miliar. Tujuannya, agar garam rakyat mampu tumbuh lebih baik," kata Ganjar, mengutip ucapannya di Radio Idola, dua waktu lalu.
Untuk petani garam tradisional, kata Ganjar, pemerintah berencana mengalihteknologikan mereka ke metode geomembran dan ulir filter. Dua istilah teknik yg terbilang canggih untuk petani garam cara manual.
Faktanya, rencana itu belum pernah diperkenalkan kepada petani, khususnya mereka yg berada di Desa Jono, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan. Mereka sekalipun belum pernah tersentuh program modernisasi industri.
Aset petani garam yg mampu diolah menjadi tempat wisata itu selama ini cuma mengandalkan keterampilan warisan turun temurun. Kasrul, salah sesuatu petani garam daratan di Desa Jono, mengaku ratusan kilogram garam produksinya cuma dihasilkan dengan cara tradisional.
"Kami mengeringkan dengan klakah. Tidak ada perhatian dari pemerintah. Semua dilakukan secara manual," ujar pria yg bekerja memanfaatkan air yg konon keluar dari lubang tempat keluarnya ular raksasa Joko Linglung.
Air hangat itu dikeringkan bagi membuat garam kristal pink oleh ratusan orang. "Di sini seluruh jalan sendiri. Ada yg mulai bangun tempat permandian pun dibangun sendiri. Tapi di sini, tidak jarang ada tamu mahasiswa dari Yogyakarta yg belajar," kata Kasrul.
Source : liputan6.com
Terimakasih sudah membaca: Sentuhan Canggih untuk Garam Peninggalan Ular Joko Linglung

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!