Orlando -, Seorang ilmuwan mengembangkan sebuah alat fotosintesis buatan yg bisa menyedot karbon dioksida dari atmsofer. Ia mengklaim perangkat itu yaitu terobosan yg mampu digunakan buat mengurangi pemanasan global.
Layaknya tanaman, alat tersebut bisa mengubah karbon dioksida menjadi gula dengan memakai sinar Matahari sebagai bahan bakarnya. Perangkat tersebut memakai sinar ultraviolet dan udara buat menciptakan beberapa macam bahan bakar yg kemudian mampu digunakan buat menghasilkan energi.
Baca Juga
Ilmuwan Ciptakan Penghasil Air dari Udara Ilmuwan Ciptakan 'Kotak Ajaib' yg Ubah Udara Jadi Air Ini 'Matahari' Buatan Manusia dengan Panas 3.000 Derajat CelsiusIlmuwan di balik perangkat tersebut, Profesor Fernando Uribe-Romo dari Central Florida Univeristy, dan timnya membangun perangkat dengan memakai titanium, sejumlah molekul organik, dan fotoreaktor LED biru.
"Ini seperti fotosintesis, di mana tanaman mengambil sinar Matahari dan karbon dioksida dan mengubahnya menjadi gula," ujar Uribe-Romo.
Dikutip dari Independent, Senin (1/5/2017), ia menyarankan bahwa perangkat tersebut, mampu dipasang di dekat pembangkit tenaga listrik bertenaga bahan bakar fosil.
"Pembangkit listrik menghasilkan banyak karbon dioksida karena ia membakar batu bara," ujar Uribe-Romo yg alat hasil penelitiannya dijelaskan dalam Journal of Material Chemistry.
"Karbon dioksida bisa berubah menjadi bahan bakar, dan bahan bakar tersebut mampu ditempatkan ke pembangkit listrik sehingga Anda mampu mendaur ulang karbon dioksida sendiri...dan itu menolong mengurangi emisi, mendapatkan energi, dan menolong melawan pemanasan global," jelas Uribe-Romo.
Uribe-Romo mengatakan, mereka berharap mampu meningkatkan efiseinsinya. Namun ia meyakini bisa membuat perbedaan yg signifikan.
"Pekerjaan ini yaitu terobosan," kata Uribe-Romo.
"Menyusun bahan yg mampu menyerap warna tertentu sangat sulit dari sudut pandang ilmiah, tetapi dari sudut pandang masyarakat kami berkontribusi pada pengembangan teknologi yg mampu menolong mengurangi gas rumah kaca."
Selain digunakan bersamaan dengan pembangkit listirk, atap rumah juga diharapkan mampu memakai bahan yg sama, sehingga mampu menhasilkan bahan bakar sekaligus meningkatkan kualitas udara.
"Itu memerlukan teknologi dan infrastruktur baru. Tapi hal itu mungkin saja terjadi," ujar Uribe-Romo.
Source : liputan6.com
Terimakasih sudah membaca: Ilmuwan Ini Kembangkan 'Tanaman Buatan', Apa Fungsinya?

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!