Jakarta, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menghubungi Menlu Sudan Ibrahim Ghandour. Komunikasi ini dikerjakan demi membahas dugaan penyelundupan senjata yg diduga melibatkan pasukan perdamaian Indonesia (Formed Police Unit/FPU) VIII
Retno mengatakan, dalam komunikasi via telepon ia meminta agar Sudan membuka akses untuk tim dari Indonesia bagi masuk wilayah kerja UNAMID. Permintaan Indonesia ini pun direspons positif.
"Menlu Sudan menyampaikan beliau mulai bantu sepenuhnya," ucap Menlu di Jakarta, Jumat (27/1/2017).
Langkah diplomasi bagi pembukaan izin masuk tak hanya dikerjakan kepada Sudan saja. RI juga mengontak PBB agar diberi izin masuk.
"Saya juga mengontak New York karena izin harus diberikan perwakilan UNAMID yg ada di New York," kata perempuan yg pernah menjabat sebagai Duta Besar RI buat Belanda tersebut.
"Sekitar pukul 4 pagi aku melakukan komunikasi dengan PTRI kalian di New York telah diterima nota verbal dari under Secretary General UN yg menyampaikan izin diberikan," jelas dia.
Sebelum, Kapolri Jenderal Tito Karnavian membantah seandainya pasukan perdamaian Indonesia melakukan penyeludupan senjata dan amunisi. Menurut dia, 10 koper yg berisi berbagai senjata dan amunisi yg ditemukan petugas bandara Sudan bukan punya Polri.
"Karena sebelumnya koper-koper telah diperiksa sebanyak 141 koli sebelum berangkat ke bandara pada tgl 19 Januari 2017. Itu telah masuk ke dalam kontainer," kata Tito.
Tito mengungkap bahwa pada 21 Januari 2017 (20 Januari waktu Sudan), pasukan perdamaian Indonesia berangkat ke bandara dan kontainernya dihitung termasuk isinya. Jumlah koper tetap sama, merupakan sebanyak 141.
"Barang itu keluar masuk bandara lewat 'x-ray' sampai di ruang tunggu umum. Di ruang tunggu umum itu baru 30 koper yg masuk dan koper itu seluruh ada identitasnya, FPU Indonesia," jelas dia.
Berjarak 10 meter dari komper punya FPU Indonesia, terdapat 10 koper tanpa identitas dan bentuknya berbeda dengan koper punya tim Polri.
"Itu tempat umum, 10 koper itu ditanya punya siapa dan dijawab petugas Indonesia bukan punya kita. Milik kalian totalnya 141," jelas Kapolri.Selanjutnya petugas bandara segera memasukkan tas-tas tersebut ke x-ray dan ditemukan 100 senjata berbagai jenis serta amunisi. "Petugas kami menyangkal, itu bukan punya kalian karena jumlahnya 141 dan tempatnya beda," terang Tito.
Source : liputan6.com
Terimakasih sudah membaca: Tim Investigasi Penyelundupan Senjata RI Diberi Izin Masuk Sudan

Berkomentarlah yang baik sopan dan relevan,jangan menyimpang dari topik !!!